Ada 9 jenis penyakit yang paling sering menyerang ikan koi. Penyebabnya beraneka ragam, misalnya parasit, bakteri, dan jamur. Untuk mengatasinya pemilik koi harus mengetahui gejala dan penyebab penyakit itu.
Penyakit itu menyerang saat kondisi tubuh koi lemah/stress akibat pengangkutan atau kondisi air yang tidak sehat. Pada saat itu daya tahan tubuh koi terhadap penyakit menurun, sehingga “musuh”-nya bisa masuk ke dalam tubuh. Ciri ikan koi sakit antara lain gerakannya lesu atau sebaliknya terlalu lincah sambil menggosokkan badannya ke permukaan benda keras, dan siripnya menguncup.
Bila ikan terlanjur sakit, penanggulangannya atau cara mengatasinya adalah dilakukan berdasarkan jenis penyakitnya. Misalnya dengan “mandi obat”, pemberian obat lewat mulut, mengoleskan obat pada permukaan tubuh, injeksi, dan pembedahan. Berikut cara mengatasi 9 penyakit koi yang disarankan dalam A Fishkeeper’s Guide to Koi :
1. Lernaea
Penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh organisme kecil bernama Lernaea sp, bukan sebangsa cacing tapi termasuk anggota udang-udangan. Organisme sepanjang 20 mm ini separuh tubuhnya masuk ke dalam tubuh ikan, sehingga kalau dilihat tampak seperti cacing menjuntai ke luar dari sisik. Penyakit ini banyak menimpa koi impor, karena telurnya yang terbawa pada tubuh ikan menetas.
Cara mengatasinya dengan memberi zat yang mengandung dimetiltriklorohidroksietil fosfonat, atau di pasaran terkenal dengan nama dagang Dipterex, Dylox, atau Masoten. Obat ini dimasukkan ke dalam kolam sesuai dengan dosis yang tertera.
Selain dengan obat, ada cara lain yang lebih sederhana, yakni dengan mencabut parasit itu menggunakan penjepit. Luka bekas cabutannya diolesi merkurokrom dengan sikat yang terbuat dari bulu unta atau cotton bud. Selama pencabutan parasit-parasit ini, ikan dibius dan ditaruh di dalam bak yang telah diberi obat anti jamur dan bakteri, agar tak terjadi infeksi sekunder melalui luka.