London, Orangtua dan petugas kesehatan harus memeriksa kondisi pinggul bayi yang baru lahir karena berguna untuk mencegah rasa sakit dan kecacatan yang permanen.
Saat ini banyak kasus kondisi cacat pinggul tidak terdeteksi yang seharusnya dapat diatasi dengan melakukan pengobatan rawat jalan sederhana.
Kondisi pinggul yang tidak biasa pada bayi merupakan salah satu masalah serius. Karena jika telat dideteksi dapat menyebabkan pengobatan yang mahal dan menimbulkan kecacatan yang permanen mulai dari kaki pincang, tulang mudah patah, hingga tidak bisa berjalan.
Penyakit yang didiagnosis ini adalah Developmental Dysplasia of the Hip (DDH). DDH ini biasanya mencakup berbagai kondisi dari ketidakstabilan atau dislokasi pinggul. Jika dapat terdeteksi saat dini, maka pengobatan yang diberikan cukup sederhana dan tidak membutuhkan operasi.
Penyebab DDH belum diketahui tetapi diduga karena posisi sungsang atau ukuran janin yang besar. Faktor genetis juga diduga ikut berperan. Pemeriksaan klinis untuk DDH dilakukan setelah 72 jam kelahirannya melalui rontgen atau USG (ultrasonografi).
Seharusnya bayi secara rutin diperiksa mengenai masalah pinggul, karena jika terdeteksi saat sudah dewasa harus menjalani pembedahan, dirawat dirumah sakit untuk jangka waktu panjang dan sebagian mengalami cacat permanen.
"Semua bayi harus melakukan pemeriksaan klinis untuk DDH setelah 72 jam kelahirannya. Mereka yang memiliki kelainan atau risiko kelainan harus melakukan ultrasonografi dan ditindaklajuti hingga 6-8 minggu," ujar juru bicara departemen kesehatan Inggris, seperti dikutip dari BBCNews, Selasa (16/3/2010).
Ada sejumlah tanda-tanda yang mungkin saja menjadi petunjuk adanya masalah pada kaki bayi, yaitu:
1. Satu kaki tampak lebih pendek dari kaki yang lain.
2. Adanya lipatan yang lebih dalam pada pagian dalam paha.
3. Saat merangkak bayi menyeret salah satu kakinya.
4. Berjalan dengan pincang, tertatih-tatih atau berlenggak lenggok.
Kasus seperti ini dialami oleh keluarga Pitt dari Buckinghamshire. Keluarga ini tidak berhasil menghindari penyakit yang dialmi putri kecil mereka Daisy yang didiagnosis 'Clicky hips'.
Dokter spesialis baru mulai memberikan perawatan setelah Daisy berusia 5 bulan, sehingga dibutuhkan perawatan yang lebih panjang untuk memperbaiki masalah pinggulnya dibandingkan jika perawatan dilakukan saat masih bayi.
Dibutuhkan pengobatan invasif (lebih luas) yang lebih dalam dan selama 3 bulan pergelangan kaki hingga ke dadanya di-gips. Kini Daisy sudah memberikan tanda-tanda kemajuan yang menggembirakan.
"Kalau saja kita tahu lebih banyak mengenai clicky hips, maka kemungkinan perawatan yang diberikan bisa lebih sederhana. Karena itu orangtua harus peka melihat kondisi bayinya yang baru lahir dan melakukan pemeriksaan sejak dini," ujar sang ayah Andy.
Vera Farah Bararah - detikHealth