TIPS MENAGIH UTANG KEPADA TEMAN DEKAT |
Kehadiran seorang teman menjadi demikian sakral pada saat tak ada orang lain yang bersedia menolong, apalagi ketika kita terlilit urusan uang yang mendesak.
Namun bagi sang pemberi utang, kebimbangan biasanya melanda ketika akan menagih utang tersebut kepada teman sendiri. Ada rasa tak enak hati ketika ingin menagih, padahal cara pandang tersebut jelas kurang sehat dari sisi pengelolaan uang.
Pelunasan utang, entah kepada siapa pun seharusnya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi. Safir Senduk, perencana keuangan independen dan pendiri lembaga konsultasi keuangan Safir Senduk & Rekan, memberikan trik cerdas untuk menagih utang kepada teman.
Langkah pertama, menurut Safir, adalah menyinggung keberadaan utang itu secara halus.
“Seharusnya secara halus. Lihat itikadnya dulu si teman tentang utang itu, konfirmasi jumlahnya, baru bicarakan masalah pelunasannya, termasuk kemampuannya,” kata Safir.
Dia mengatakan situasi akan tenang dengan sendirinya jika tidak ada emosi yang terungkap dalam setiap bait pertanyaan yang dilontarkan seputar utang itu.
“Namanya juga teman. Tidak selamanya urusan uang bisa dianggap bisnis, jadi tenang-tenang saja dulu,” jelasnya.
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan, meski kurang populer di Indonesia, adalah membuat pernyataan ‘hitam di atas putih’. Surat perjanjian secara tertulis bisa jadi pilihan jika jumlah utang-piutang cukup besar bagi Anda, misalnya di atas Rp10 juta.
Dalam surat bisa dituliskan tanggal peminjaman dan jatuh tempo, sekaligus identitas peminjam serta tanda tangan saksi bila ada. Bila perlu bubuhkan juga materai layaknya surat peminjaman uang yang resmi.
Walaupun tidak populer, kondisi itu adalah yang paling ideal dan komunikasi akan berjalan mulus hingga menunggu tibanya jatuh tempo pelunasan.