Wisata seks di Red Light District Amsterdam. Jika kita memasuki sebuah kota di Amsterdam yang disebut Red Light District, pemandangan 'tak lazim' langsung kita jumpai di sudut-sudut jalan. Nuansanya merah, disana gadis-gadis pelacur terpampang di balik-balik kaca pada setiap etalase yang berjumlah ratusan dengan menggunakan pakaian yang menarik nafsu para pria alias cuma pakai bra/lingerie sambil berpose.
Wanitanya bisa kita pilih-pilih sambil berjalan kaki santai, ada yang ras-nya caucasian, negroid, sudah tua, masih muda atau bahkan wanita gendut dengan percaya diri memamerkan badannya.
Semua umur dilayani meskipun udah bangkotan sekalipun. Pria-pria yang memasuki etalase itu sudah kehilangan urat malunya, tapi disana beda. Hal seperti itu disahkan dan bagi para pelacur itu, itu mereka jadikan sebagai profesi yang dilegalkan dan mereka amat bangga menjalankan profesi prostitusi.
Wanitanya bisa kita pilih-pilih sambil berjalan kaki santai, ada yang ras-nya caucasian, negroid, sudah tua, masih muda atau bahkan wanita gendut dengan percaya diri memamerkan badannya.
Semua umur dilayani meskipun udah bangkotan sekalipun. Pria-pria yang memasuki etalase itu sudah kehilangan urat malunya, tapi disana beda. Hal seperti itu disahkan dan bagi para pelacur itu, itu mereka jadikan sebagai profesi yang dilegalkan dan mereka amat bangga menjalankan profesi prostitusi.
Sebenarnya kita tidak boleh mengambil gambar secara bebas di tempat ini karena bisa dikenakan denda.