Meskipun terus terbelit berbagai masalah Korupsi yang sepertinya tidak ada habisnya, orang Indonesia boleh berbangga menjadi orang paling bahagia sedunia. Sebuah survei yang dilakukan oleh IPSOS sebagaimana dilaporkan oleh ibnlive.in.com menyebutkan Indonesia memperoleh angka 51% untuk kategori Very Happy dari survei bulanan yang dilakukan oleh IPSOS tersebut.
IPSOS telah melakukan survei semenjak tahun 2007 yang lalu dengan melibatkan 18.687 orang dewasa di 24 negara, yaitu Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Britania Raya, Jerman, Hungaria, India, Indonesia, Italiy, Jepang, Meksiko, Polandia, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Turki and Amerika Serikat. Masing-masing negara melibatkan 1.000 penduduk dengan pengecualian untuk negara Argentina, Belgia, Indonesia, Meksiko, Polandia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Swedia dan Turki yang melibatkan 500 orang. Ukuran dewasa yang dipakai IPSOS ada dua, yaitu untuk negara Amerika Serikat dan Kanada rentang umurnya adalah 18 sampai dengan 64 tahun dan negara-negara lain rentang umurnya antara 16 sampai dengan 64 tahun.
Menarik, sudah pasti, melihat Indonesia mampu menjadi yang teratas dalam survei ini. Angka Very Happy dari survei tersebut di Indonesia mencapai 51%, sedangkan rather happy42%. Hanya India yang mendekati, tetapi dalam kategori Very Happy India jauh tertinggal dengan angka hanya 43%. Bila kita telusuri lebih jauh sepanjang tahun 2011 yang lalu TotalHappy Indonesia minimal berada di angka 87%. Perhatikan grafik berikut ini.
Sumber IPSOS
Bial kita lihat dari seluruh negara yang disurvei terlihat bahwa negara-negara yang maju dalam bidang ekonomi belum tentu memiliki Happy Index tinggi. Sebut saja beberapa negara seperti Korea Selatan, Italia dan Spanyol memiliki total Happy yang rendah yang menunjukkan sedikitnya penduduk mereka yang merasa happy.
Sumber: IPSOS
Perlu juga kita perhatikan negara China yang terus mengalami pertumbuhan ekonomi di beberapa tahun terakhir. Persentase penduduknya yang Very Happy hanya 19%. Amerika Serikat menunjukkan angka yang lebih baik dibandingkan China di mana ada 28% yang menyatakan Very Happy, selebihnya Rather happy.
Apa Arti survei tersebut?
Bila kita lihat, banyak sekali negara-negara dengan perekonomian maju memiliki persentase Very Happy sangat rendah. John Wright, Senior Vice President IPSOS mengatakan:
“It is not just about the economy and their well being. It is about a whole series of other factors that make them who they are today.”
Perhaps proving that money can’t buy happiness, residents of some of the world biggest economic powers, including the United States, Canada and Britain, fell in the middle of the happiness scale. Sebaliknya negara seperti Indonesia dan India, yang perekonomiannya bisa dikatakan berada di bawah negara-negara tersebut malah mendapatkan persentase Very Happy yang tinggi. Ini artinya banyak sekali segi yang membuat orang merasa bahagia, tidak hanya kondisi ekonomi. Selain itu, tidak bisa dipungkiri, jumlah orang yang disurvei cukup berpengaruh. Contohlah di AS dan Kanada di mana ada 1.000 orang yang disurvei, sedangakn di Indonesia hanya 500 orang.
Kemudian pengertian Very Happy ini mungkin saja sangat subjektif. Bisa saja di antara 500 orang yang disurvei di Indonesia tersebut kondisinya memang berada di atas rata-rata orang Indonesia lainnya. Selain itu jumlah 500 dari sekian ratus juta penduduk Indonesia atau sekian puluh juta yang berumur antara 16 sampai dengan 64 tahun belum tentu mewakili.
Nah apakah anda merasa Very Happy?