Daftar Perusahaan Farmasi Di Indonesia

Saat ini ada 199 jumlah perusahaan farmasi yang beroperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 35 perusahaan adalah PMA (Penanaman Modal Asing) dengan pangsa pasar yang diperkirakan mencapai 29.5%. Empat perusahaan lain adalah BUMN dengan pangsa pasar sebesar 7,0% dan sisanya PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan pangsa pasar 63.5%. Sebanyak 10 besar perusahaan Farmasi di tahun 2010 umumnya didominasi oleh 9 perusahaan lokal yaitu Sanbe Farma, Kalbe Farma, Dexa Medica, Bintang Toedjoe, Tempo Scan Pacific, Kimia Farma, Konimex, Phapros, Indofarma dan 1 perusahaan PMA yaitu Pfizer. Market share dari 10 perusahaan terbesar ini kurang lebih 40%. 

Untuk mendownload daftarnya (lebih dari 130 perusahaan lengkap dengan alamat dan nomer 

telepon), silakan klik di sini http://ayahsafa.blogspot.com/2012/05/download.html

Lebih baik

Nasib Kimia Farma (KF), “saudara kandung” Indofarma, boleh jadi lebih baik. Walaupun juga harus bermain di obat generik, Kimia Farma mempunyai bisnis yang lengkap dari hulu ke hilir. Tidak sebesar Indofarma, 

komposisi produk generik di KF “hanya” sebesar 60%. Sisanya 40% dibagi dua yaitu branded ethical dan Over The Counter (OTC), produk yang dijual bebas. KF total memproduksi sekitar 350 produk, termasuk di dalamnya obat generik berlogo (OGB). Untuk produk OGB, KF membatasi diri untuk bermain di produk amoxycilyn dan amphycilyn. Menurut Rusdi kedua produk ini harus tetap diproduksi demi guna melengkapi produk. “Walaupun kita tidak main di diskon besar-besaran kita harus tetap memetik keuntungan dari produk itu,” ujar Rusdi. Caranya, sebagai barang yang fast moving atau “pareto”, KF mencoba menekankan pada sisi kualitas. “Dibantu dengan jaringan apotik kita tidak kalah,” ujarnya. 

Namun kini, kecenderungan mengurangi porsi obat generik bagaikan menjadi solusi. Perusahaan-perusahaan yang tidak dibebani dengan harus memproduksi obat generik, dan hanya memasarkannya, mencatat pertumbuhan yang signifikan. Contohnya Kalbe Farma. Perusahaan farmasi terbesar kedua di Indonesia, mencatat penjualan konsolidasinya yang tumbuh sebesar 13% dari tahun 2002 menjadi Rp2,9 triliun di 2003. “Kalau hanya dilihat penjualan divisi farmasi dan makanan kesehatan saja (tanpa divisi packaging) maka pertumbuhan penjualannya menjadi 15% dan berarti lebih besar dari pertumbuhan pasar farmasi Indonesia,” ujar Vidjongtius. Pertumbuhan yang baik ini didukung oleh pemasaran obat baru seperti Paxus (obat kanker), Hemapo (penambah sel darah merah), Fimalbumin (albumin), Fatigon Spirit (multi-vitamin) dan Chil School (susu bubuk untuk balita). Divisi farmasi Kalbe Farma memberikan kontribusi revenue sekitar 74% dari penjualan konsolidasi Kalbe. Angka ini disusul sumbangan 18% dari divisi makanan kesehatan, sementara divisi kemasan menyumbang 8%. 

Kimia Farma juga berusaha mempercepat pertumbuhan obat baru. Hingga 2007 Kimia Farma berusaha meningkatkan porsi obat ethical dan OTC menjadi 60%, dari hanya 40%. Hal ini berarti menurunkan porsi produksi obat generiknya dari 60% menjadi 40%. “Kenapa? Karena kita mau daging daripada tulang,” ujar Rusdi. Obat generik menurut Rusdi sudah diproteksi oleh pemerintah. “Marginnya tipis sekali padahal kalau kita main di obat OTC dan etikal marginnya besar,” ujar Rusdi. Beberapa waktu yang lalu Kimia Farma meluncurkan produk bedak merek Mars. Kimia Farma juga mengembangkan obat HIV dan menjadi satu-satunya perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk memproduksi obat AIDS untuk ODA. ”Dan produk ini menurut betul-betul daging,” ujar Rusdi. Tahun ini Kimia Farma menargetkan meluncurkan 7 produk. “Arahnya memang ke ethikal dan OTC,” aku Rusdi. 

Jumlah produk yang beredar di Indonesia kurang lebih 7,500 produk dimana 69% diantaranya adalah produk ethical dengan market share sebesar 62%. Sisanya 31% adalah produk OTC dengan market share sebesar 38%. Di 2003 terdapat 180 produk baru yang diluncurkan ke pasar dengan total kontribusi sebesar 0.7% dari total market. Dari jumlah tersebut, 61 diantaranya adalah produk OTC dengan market share sebesar 0.3%. 

Untuk mendownload daftar lengkapnya (lebih dari 130 perusahaan beserta alamat dan nomer telepon), silakan klik di sini

Sumber : Yahoo Answer
http://ayahsafa.blogspot.com


Artikel Yang Disukai :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...