Rambut adalah mahkota dan bagian tubuh yang paling penting bagi perempuan. Hal tersebut juga dipercayai oleh etnis Yao yang menetap di Desa Huangluo, Guilin, China.
Desa Huangluo tak hanya memiliki panorama alam yang indah untuk dikunjungi, tetapi desa ini memiliki banyak tradisi kuno yang unik. Salah satu tradisi yang paling menarik ialah obsesi para wanita desa yang memelihara rambut panjang. Rambut selalu menjadi peran yang besar bagi wanita di desa Huangluo. Mereka percaya jika memelihara rambut panjang, konon akan membawa keberuntungan dan kekayaan.
Desa Yao Huangluo juga telah tercatat oleh Guinnes of World Records sebagai “desa rambut terpanjang di dunia” dan juga dikenal sebagai “Desa Rambut Panjang” di China. Predikat itu memang layak diberikan, mengingat 120 wanita di desa Huanglao memiliki rata-rata panjang rambut sekitar 1,7 meter.
Para wanita di Desa Huangluo
Uniknya, Mereka juga memiliki kepercayaan bahwa rambut yang terurai tidak boleh terlihat oleh laki-laki, kecuali suami dan anak-anak. Akan tetapi, kepercayaan tersebut mulai luntur beberapa tahun belakangan. Para wanita Huangluo dapat memotong rambut mereka hanya sekali seumur hidup, yaitu ketika mereka beranjak usia 16 tahun. Hal tersebut ditujukan untuk memudahkan si perempuan untuk mendapatkan pasangan. Tetapi rambut yang telah dicukur tersebut akan diberikan kepada nenek sang gadis, untuk dibuatkan sebuah topi hias. (**)
Sumber : odditycentral.com,
Oleh : Iqbal Vetra
