bus tercepat di dunia bertenaga surya
pujian pantas dilontarkan kepada tim mahasiswa asal belanda. Buktinya, bus yang disebut superbus menjadi bus tercepat di dunia karena mampu melesat hingga 209 km per jam. Superbus menggunakan tenaga listrik yang mampu menampung 23 orang penumpang. Bus yang memiliki body terbuat dari aluminium dan serat karbon ini juga mewah dengan sejumlah fitur di dalam kabin.
Dengan menggunakan tenaga dari baterai lithium-polimer yang dihasilkan dari sepasang motor listrik, bus ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 400 tenaga kuda. Jika dilihat, mobil ini seperti sebuah limousine.
proyek bus ramah lingkungan ini dikepalai oleh wubbo ockels, antonia terz, dan joris melkert dengan tim mahasiswa didikan mereka yang telah menyelesaikan tahap pengembangan pertama. Wubbo ockels adalah astronot belanda pertama, antonia terzi adalah mantan anggota tim formula one (f1) bmw-williams untuk urusan mesin, dan joris melkert adalah salah satu otak dari proyek nuna 3, yaitu mobil bertenaga matahari tercepat di dunia. Superbus nantinya akan digunakan di dubai, uni emirat arab (uea). Berikut ini komponen bagian dalam superbus:
turanor planetsolar
turanor planetsolar, juga dikenal dengan nama proyek planetsolar, adalah sebuah perahu didukung sepenuhnya surya yang diluncurkan pada tanggal 31 maret 2010. Ini adalah perahu bertenaga surya terbesar di dunia.
Pada 27 september 2010 turanor planetsolar memulai perjalanan di seluruh dunia di monaco. Dengan ekspedisi ini, iniatiors proyek ingin fokus kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan untuk perlindungan lingkungan. Para awak dari enam akan mengelilingi dunia hanya dengan bantuan tenaga surya. Kapten ekspedisi adalah prancis patrick marchesseau.
Routing saat ini di seluruh dunia (tergantung cuaca yang baik dan kondisi laut) meramalkan singgah di beberapa metropolis. Di miami, cancun, san francisco, sydney, singapura, abu dhabi dan monaco yang planetsolar proyek akan menginformasikan publik tentang pentingnya keberlanjutan dan energi terbarukan.
Perahu terdaftar di swiss dan dibiayai oleh pengusaha jerman, biaya konstruksi sebesar € 12,5 juta.
sunswift ivy, mobil bertenaga matahari tercepat di dunia
meski hanya sanggup melaju hingga 88,738 km perjam, mobil bertenaga matahari hasil ciptaan mahasiswa ternyata sudah sanggup untuk menjadi mobil bertenaga matahari tercepat di dunia.
Mobil bertenaga matahari hasil buatan university of new south wales (unsw) bernama sunswift ivy diklaim sebagai mobil bertenaga matahari tercepat di dunia setelah mencetak kecepatan hingga 88 km per jam di sebuah landasan pacu militer di nowra, australia.
angka ini tercetak dan memupuskan argumen kalau mobil bertenaga matahari pastilah lambat. Rekor sebelumnya 78 km perjam ternyata usdah berumur sangat tua. Sebab rekor ini dicetak oleh gm sunraycer 24 tahun silam atau 1987.
Sunswift ivy sendiri adalah kendaraan tiga roda yang didukung tubuh monokok dari bahan karbon fiber dengan motor listrik csiro 3 phase motor dc 1800 w yang mengalirkan tenaga dari baterai lithium ion polymer.
Tenaga mobil ini didapat dari panel surya yang mampu memproduksi 1.200 watt listik atau setara dengan alat pemanggang roti.
Ketika mencetak rekor, mobil ini dikendarai oleh pembalap profesional barton mawer dan craig davis. Menurut para mahasiswa, mobil ini sebenarnya bisa melampaui angka 90 km per jam. Tapi hujan yang datang ketika hari pemecahan rekor membuat hasil hanya sebatas sampai di situ.
Namun dengan keadaan seperti itu saja, juri dari the world guinness book of records yang menyaksikan menjalannya pemecahan rekor mengakui rekor baru ini dan menyerahkan sertifikat.
Ini bukan kali pertama unsw sunswift ivy menikmati kesuksesan. Sebelumnya mobil bertenaga matahari ini juga berkompetisi dengan touring panjang sejauh 3.000 km di green global challenge melintasi wilayah darwin hingga ke adelaide pada tahun 2009 dan menang.
solar impulse, pesawat terbang dengan tenaga matahari
peneliti memasang 12 ribu sel photovoltaic di ekor dan sayap yang panjangnya 64 meter
Solar impulse, pesawat bertenaga matahari
setiap hari, maskapai penerbangan komersial dari seluruh dunia menghamburkan setengah juta ton karbon dioksida ke udara. Akan tetapi, kini ada secercah harapan. Sekelompok peneliti asal swiss mengembangkan teknologi penerbangan sambil menjaga langit tetap bersih.
Solar impulse, pesawat terbang bertenaga matahari yang dibuat tim peneliti itu sanggup terbang dari landasan dan tidak mendarat hingga lebih dari satu hari.
Pesawat tenaga matahari tanpa awak memang sudah hadir sejak sekitar tahun 1980-an. Akan tetapi, penerbangan yang solar impulse jalani dilakukan sambil mengangkut seorang pilot, yakni andre borschberg, salah satu pimpinan proyek penelitian tersebut.
Penerbangan itu, seperti dikutip dari discovermagazine, 20 desember 2010, dimungkinkan setelah peneliti memasang 12 ribu sel photovoltaic di ekor pesawat dan di sayap yang panjangnya mencapai 64 meter.
Sel photovoltaic itu mengirimkan energi ekstra ke baterai di siang hari dan ternyata sanggup memasok daya bagi empat baling-baling yang ada untuk tetap bekerja di malam hari.
Secara total, borschberg berhasil menerbangkan pesawat bertenaga mataharinya itu selama 26 jam non stop tanpa sedikitpun menggunakan bahan bakar minyak.
Meski demikian, saat ini teknologi pesawat bertenaga matahari belum dapat menggantikan pesawat jet komersial. Sebagai informasi, solar impulse hanya mampu terbang dengan kecepatan rata-rata 24 mil per jam atau sekitar 38 kilometer per jam. Kecepatan terbang ini kurang lebih sama dengan kecepatan maksimal lari manusia.