Sel kanker dapat tetap tinggal selama bertahun-tahun dalam tubuh, hingga kemudian dipicu oleh suatu bahan kimia untuk memulai proses penyerangan sel penjaga dinding pembuluh darah. Mekanisme ini memungkinkan sel kanker menyerang sel darah dan menyebar dalam aliran darah.
Tapi dalam percobaan laboratorium, nutrisi pada tomat yang dimasak ditemukan mampu memperlambat pertumbuhan dan bahkan membunuh sel kanker prostat.
Dr Mridula Chopra dan rekan-rekannya di University of Portsmouth menguji efek likopen pada sel-sel kanker yang membajak darah dalam tubuh. Likopen adalah zat yang memberikan warna merah pada tomat. Dr Chopra menemukan bahwa likopen mampu mengurangi kemampuan kanker untuk menyerang darah yang masih sehat.
Dalam percobaan laboratorium, likopen terbukti mengganggu proses tersebut sehingga sel-sel kanker tidak dapat tumbuh. Para peneliti menjelaskan bahwa semua sel kanker menggunakan mekanisme yang sama untuk mendapat makanan dari pasokan darah yang sehat.
Menurut peneliti, mekanisme ini paling efektif untuk mengatasi kanker prostat karena likopen terakumulasi dalam jaringan prostat.
"Reaksi kimia sederhana ini terjadi pada konsentrasi likopen yang dapat dengan mudah didapat dengan mengonsumsi tomat yang telah dimasak," kata Dr Chopra seperti dilansir The Telegraph, Rabu (1/2/2012).
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition ini menunjukkan peningkatan kadar likopen dalam sampel darah dan air mani pada subyek yang telah makan makan 400 gram tomat olahan selama dua minggu.
Likopen ada dalam semua buah-buahan dan sayuran berwarna merah, tetapi paling banyak terkandung dalam tomat. Zat ini lebih mudah tersedia dan menjadi aktif ketika diperoleh dari tomat yang dimasak dengan sedikit minyak goreng.
"Saya menekankan bahwa percobaan kami dilakukan dalam laboratorium. Kami membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan kami. Namun bukti laboratorium yang kami temukan cukup jelas, yaitu mencegah pertumbuhan beberapa sel kanker dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi tomat yang telah dimasak," pungkas Dr Chopra.