Memilih jenis kelamin Si Kecil lewat program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF), memiliki peluang keberhasilan yang sangat besar. Namun, hal ini masih dianggap kontroversial oleh banyak kalangan kedokteran.
Salah satunya Inggris, negara yang tidak mengizinkan program IVF yang hanya bertujuan memilih jenis kelamin Si Kecil. Atas dasar itulah, banyak pasangan asal Inggris menghabiskan banyak uang dengan menjalani IVF ke Amerika Serikat.
Berdasarkan penelitian, dana yang dihabiskan setiap pasangan adalah sekitar 30.000 pound sterling atau sekitar 47.500 US dollar. Dokter Jefferey Steinberg, salah satu spesialis IVF di Amerika Serikat mengatakan, kebanyakan pasangan yang menjalani IVF sudah memiliki sekitar 2 – 4 anak. Mereka melakukannya dengan alasan ingin menyeimbangkan jenis kelamin anak dalam keluarga mereka.
“Amerika Serikat tidak memiliki peraturan khusus mengenai program bayi tabung. Di Inggris sendiri, larangan dari pemerintah mengenai program IVF merupakan bagian dalam perencanaan populasi penduduk. Data menunjukkan, bayi perempuan lebih diminati di Inggris. Hal itu terjadi karena bayi laki-laki di Inggris memiliki potensi besar mengidap kelainan seperti Duchenne's Muscular Dystrophy, yang menyebabkan kualitas tubuh berkurang dengan cepat,“ ujar dr. Steinberg.