TIPS CARA MEMULAI USAHA SAMPINGAN


Banyak orang yang telah bekerja namun bisa sukses mengelola bisnis sampingan, tanpa mengganggu pekerjaan utamanya. Memiliki usaha sampingan memang menuntut anda untuk lebih rela mengorbankan waktu yang mestinya untuk santai dan beristirahat selepas kerja utama. Namun dengan pengelolaan dan manajemen waktu yang baik, kita tetap dapat memanfaatkan waktu istirahat namun bisnis juga jalan terus.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar anda dapat sukses mengelola usaha sampingan. Semuanya harus dimulai sejak awal anda memulai bisnis sampingan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan untuk memulai bisnis sampingan:

Seringkali karyawan yang akan melakukan bisnis sampingan terlalu banyak ide, banyak analisa dan perhitungan. Ada pula yang kemudian berganti ide dan bikin rencana baru lagi. Lalu apa solusinya? Evaluasi diri. Pikirkan baik-baik, apakah serius mau terjun ke bisnis. Sebab kalau hanya berhenti di perencanaan, rasanya percuma, buang waktu. Kalau memang mau memulai bisnis memang harus memantapkan hati dan motivasi.

Sebelum memulai bisnis sampingan, sebaiknya Anda memperkuat keuangan pribadi terlebih dahulu. Langkah pertama adalah dengan menyediakan dana cadangan yang cukup. Bisa berbentuk tabungan yang besarnya minimal 3-6 bulan dari pengeluaran Anda. Dengan demikian Anda bisa meminimalisir resiko jika ternyata bisnis Anda mengalami kerugian, setidaknya Anda masih mempunyai tabungan untuk hidup sehari-hari.

Sebagai karyawan, memang agak sulit mengatur waktu untuk bisnis sampingan. Untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal. Biasanya karyawan punya waktu setelah bekerja dan pada hari libur. Anda bisa gunakan waktu libut itu untuk mulai merealisasikan rencana atau agenda implementasi usaha, misalnya survei lokasi, cari modal, survei harga barang dan sebagainya. Yang penting adalah jangan sekali-kali Anda memakai waktu kerja Anda untuk kegiatan bisnis pribadi, karena itu sama saja dengan korupsi waktu.


Pilihan bisnis sebaiknya didasarkan pada passion atau kecintaan Anda pada suatu bidang. Akan lebih baik kalau passion itu didukung dengan keahlian, pengalaman, bahkan latar belakang pendidikan yang sesuai, sehingga Anda tidak membutuhkan waktu lebih banyak untuk mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda. Syukur kalau faktor dasar itu didukung dengan peluang atau trend di pasar. Tapi jangan sampai memilih bisnis hanya berdasarkan tren. Karena, kalau tren hilang maka bisnis Anda juga akan lenyap jika tidak didukung kecintaan.

Kondisi kantoran yang penuh rutinitas jauh berbeda dengan dunia bisnis yang sarat dengan dinamika. Mulailah dengan mengubah mindset buruh menjadi berpola pikir sebagai bisnisman. Pengusaha selalu melihat peluang, optimis dan berani mengambil resiko. Selain itu, seorang entrepreneur juga memiliki karakter dinamis, enggan mapan serta aktif mengaktualisasikan ide. Kebiasaan seperti itu harus dipipik untuk merombak kebiasaan berfikir terstruktur dan takut menghadapi resiko, milik pegawai.

Proses adaptasi tersebut juga bukan hanya Anda lakukan sendiri. Anggota keluarga pun perlu diajak. Saya sendiri punya teman yang memilih untuk keluar dari pekerjaannya dan memulai bisnis sendiri, tetapi ternyata keluarganya tidak terlalu mendukung keputusannya. Sikap was-was pasti muncul dari keluarga. Karena Anda akan membawa mereka dari kondisi yang aman dan mapan menjadi gaya hidup yang dinamis dan penuh perjuangan. Butuh pendekatan intensif untuk mendapatkan dukungan dari anggota keluarga Anda. Dukungan dari mereka akan menjadi suatu motivasi yang luar biasa bagi bisnis Anda.
Sumber:
http://www.marketing.co.id


Artikel Yang Disukai :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...