Ada-ada saja kelakuan ayam ini. Layaknya seorang model, serama, ayam asal Malaysia, senang sekali berjalan di atascatwalk. Bahkan, saat berjalan di atas catwalk pun, dada ayam ini selalu dibusungkan yang semakin mengesankan keangkuhan dari ayam yang hanya setara dengan bobot tiga buah apel ini.
"Dada membusung yang menunjukkan sikap angkuh ini yang justru buat banyak orang jatuh hati. Dia sangat unik," ujar Edi, seorang kolektor Serama asal Kediri, saat ditemui Kompas.com di acara Trubus Serama Cup 2011, Minggu (16/1/2011), di WTC Mangga Dua, Jakarta.
Serama berbeda dengan jenis ayam pada umumnya. Pasalnya, postur tubuh Serama begitu kecil, bobotnya hanya sekitar 300 gram. Alhasil, American Poultry Association (APA) dan American Bantam Association (ABA) menobatkan serama sebagai ayam terkecil di dunia.
Ayam kerdil ini pun gemar sekali menarik kepalanya ke belakang hingga membentuk huruf S. Namun, kelihaian serama di atas catwalk memang tidak selamanya bisa terjadi. Layaknya, manusia, serama pun juga sering kali mengalami bad mood. Apabila sedang tidak berhasrat tampil, saat kontes dimulai pun sang ayam hanya berjalan hilir mudik kebingungan sambil menggigiti bulu-bulunya.
"Makanya, kalau kontes nanti akan ada joki yang kasih tanda dari samping. Kalau dia dengar suara yang dia kenal biasanya sih mau, tapi yah tergantung ayamnya juga," tutur Edi.
Selain tangkas dalam berlenggak-lenggok di atas catwalk, serama juga memiliki ekor lawi yang menjulang hingga sering kali dipersonifikasikan sebagai Sri Rama, tokoh dalam cerita wayang. Memang konon, serama ini merupakan ayam hasil persilangan antara ayam kapan atau kate berkaki panjang dan ayam modern game batam di tahun 1971.
Sang pemrakarsa, Wee Yean Een, pun akhirnya memberikan nama Sri Rama. Akan tetapi, karena logatnya berbeda, pengucapam Sri Rama pun akhirnya menjadi "serama" hingga kini. Namun, meski berpostur cebol, nilai serama kini mencapai puluhan juta.
Semakin kecil ukurannya dan terlihat proporsional, harga semakin meroket hingga Rp40 juta-Rp 50 juta per ekor. Apalagi kalau corak bulunya terang membuat harganya bisa sampai Rp 60 juta per ekor. "Dengan semakin, seringnya dia ikut kontes apalagi juara, nilai jual ayam akan semakin meningkat," ucap Edi.
Jadi, apakah Anda tertarik mulai mengoleksi serama si ayam sombong ini?
kompas.com