GEJALA HORDEOLUM ATAU TIMBILEN DAN PENGOBATANNYA


Hordeolum ( stye ) adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus).

Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll.

Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :
  • Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).
  • Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).

G E J A L A
  • Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata.
  • Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata.
  • Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
  • Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.


PENGOBATAN
Pada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2 minggu. Namun tak jarang memerlukan pengobatan secara khusus, obat topikal (salep atau tetes mata antibiotik) maupun kombinasi dengan obat antibiotika oral (diminum).

Urutan penatalaksanaan hordeolum adalah sebagai berikut:
  • Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.
  • Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
  • Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.

Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.
Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.


ANJURAN UNTUK PENDERITA
  • Hindari mengucek-ucek atau menekan hordeolum.
  • Jangan memencet hordeolum. Biarkan hordeolum pecah dengan sendirinya, kemudian bersihkan dengan kasa steril ketika keluar nanah atau cairan dari hordeolum.
  • Tutup mata pada saat membersihkan hordeolum.
  • Untuk sementara hentikan pemakaian make-up pada mata.
  • Lepaskan lensa kontak (contact lenses) selama masa pengobatan.

Kapan dilakukan insisi ?

  • Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila:
  • Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat antibiotika topikal dan antibiotika oral dalam 2-4 minggu.
  • Hordeolum yang sudah besar atau sudah menunjukkan fase abses.
  • Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar benar-benar sembuh sempurna.

PENCEGAHAN
  • Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar hordeolum tidak mudah berulang.
  • Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
  • Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
  • Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
Semoga bermanfaat.
sumber 
http://mypotik.blogspot.co.id/2009/11/penyakit-hordeolum-atau-timbilen.html


Artikel Yang Disukai :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...