9 Makanan Pemicu Gangguan Lambung


Sering bersendawa, perut kembung dan rasa tak nyaman usai makan adalah ciri utama gangguan pencernaan yang sering dialami penderita perut sensitif. American College of Gastroenterology menyebut, lebih 95 juta orang Amerika menderita sistem pencernaan buruk.

Pengolahan makanan yang tidak benar merupakan pemicu umum gangguan pencernaan. Memasak makanan dengan suhu terlalu tinggi misalnya, bisa menghancurkan enzim alami dalam makanan mentah. Hilangnya enzim yang membantu proses pencernaan ini pun bisa memicu penuaan dini.

Dr Steven Lamm dari NYU Medical Center mengatakan, mereka yang menderita perut sensitif seperti irritable bowel syndrome (IBS), heartburn, refluks asam atau dikenal sebagai penyakit refluks gastroesophageal cenderung mudah bereaksi terhadap makanan dan minuman tertentu.

Seperti dikutip dari laman Aol, berikut sejumlah makanan yang dapat memperburuk kondisi perut sensitif:

Tomat
“Tomat bisa menyebabkan iritasi kerongkongan, yang menyebabkan gejala refluks asam, mulas atau membuat mulas lebih buruk,” kata Isenberg. Rasa asam pada buah berwarna merah ini bisa merangsang produksi asam ekstra pada pencernaan dalam perut.

Akibatnya, asam bisa kembali ke kerongkongan, memperparah kerongkongan sensitif, bahkan bisa merusak lapisan kerongkongan. Tomat yang dikemas dalam bentuk saus atau pasta juga bisa memiliki pengaruh yang sama bagi mereka yang memiliki masalah perut sensitif.

Peppermint
Di balik manfaatnya, peppermint bisa menyebabkan gejala peningkatan mulas. Efek ini muncul dari semua makanan mengandung mint, seperti teh peppermint, bahkan permen karet dan permen peppermint pereda hidung tersumbat.

Dr Gerald Ashton Isenberg, pakar gastroenterologi di UH Case Medical Center, Cleveland, Ohio, mengatakan, “Mint meningkatkan kemungkinan refluks asam karena melemaskan otot yang terletak di ujung kerongkongan, sehingga membuat asam dari perut kembali ke pipa makanan.”

Kacang-kacangan
Kandungan oligosakarida dapat menghasilkan gas di usus. Oligosakarida merupakan sejenis gula kompleks yang terdiri dari molekul besar bagi usus kecil. Selain itu, tubuh tidak dapat memecah gula kompleks ini karena tidak memiliki enzim untuk melakukannya.

Kopi
Asam dalam kopi dapat mengiritasi lapisan lambung, yang dapat menyebabkan produksi asam klorida berlebihan. Ini memicu gangguan pencernaan dan refluks, terutama bagi mereka yang rentan terhadap mulas.

Brokoli
Ahli diet Katherine Brooking mengatakan bahwa brokoli adalah sayuran yang memproduksi gas. Bagi mereka yang memiliki gangguan pada usus besar, brokoli dapat menyebabkan gangguan perut. Makanan berserat larut, yang tidak rusak hingga mencapai usus besar, ini juga mengandung raffinose, gula kompleks yang menghasilkan gas seperti pada kacang-kacangan.

Produk Susu
“Manusia adalah satu-satunya spesies yang terus minum susu setelah disapih, dan banyak orang kehilangan kemampuan untuk mencerna laktosa (gula susu) saat mereka tumbuh menjadi dewasa,” kata Teitelbaum, Direktur Medis Fibromyalgia and Fatigue Centers .

Intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan dari enzim laktase, yang dihasilkan oleh sel-sel yang melapisi usus kecil. Akibatnya tubuh tidak bisa mencerna makanan dengan baik dan menghasilkan banyak gas.

Makanan berlemak
Makanan tinggi lemak, termasuk makanan yang digoreng, dapat meningkatkan gejala asam lambung, kata Brooking. Makanan berlemak memakan waktu lebih lama untuk larut dalam tubuh, sehingga tertahan di perut untuk jangka waktu lama.

Akibatnya, tubuh secara otomatis menghasilkan asam lambung ekstra untuk membantu pencernaan. Perlu diketahui bahwa makan terlalu banyak juga akan menyebabkan keterlambatan dalam pencernaan dan akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam lebih.

Minuman dingin
Pencernaan bergantung sepenuhnya pada asam lambung dan enzim pencernaan. Sangat disarankan mengasup minuman panas, seperti teh atau air panas dengan lemon, setelah makan atau mengonsumsi minuman dingin. “Minuman es dingin dapat menonaktifkan enzim percernaan, dan menyebabkan gangguan pencernaan.”

Cokelat
Cokelat terbukti memiliki manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko stroke dan jantung. Tapi Anda juga perlu waspada karena cokelat dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan mulas. Cokelat mengandung kafein, agen lain yang mendorong perut untuk menghasilkan kelebihan asam.

“Cokelat mengandung konsentrasi theobromine, senyawa yang terjadi secara alami di banyak tanaman seperti kakao, teh dan tanaman kopi,” kata Lamm. “Dan senyawa ini memiliki kemampuan untuk mengendurkan otot sfingter esofagus, membiarkan asam lambung naik ke kerongkongan.”



Artikel Yang Disukai :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...