Sir Alex Ferguson dikabarkan bersiap mendepak David De Gea dari Manchester United. Faktor kekasih menjadi salah satu bahan pertimbangan Ferguson untuk memulangkan De Gea ke Spanyol.
David De Gea sepertinya mengalami homesick sejak digaet United dari Atletico Madrid pada musim lalu. Pemuda 22 tahun itu dinilai tidak bisa menyesuaikan diri dengan kultur Inggris dan kultur persepakbolaan negerinya Ratu Elizabeth II itu. Penjaga gawang termahal sepanjang sejarah Inggris itu dinilai kesulitan berkomunikasi dengan rekan-rekan setimnya, terutama lini belakang.
Padahal memberi komando kepada para bek merupakan salah satu tugas penting seorang penjaga gawang. Penguasaan bahasa Inggris De Gea yang tak kunjung membaik menjadi penyebabnya. Rumornya, bek-bek United lebih memilih bermain di depan Anders Lindegaard karena lebih mudah berkomunikasi.
Selain kendala bahasa, beban berat yang harus ditanggung mantan punggawa Atletico Madrid itu dinilai menjadi faktor kegagalan dalam menyesuaikan diri. Penjaga gawang tim nasional U-23 Spanyol tersebut dinilai tertekan karena direkrut sebagai pengganti Edwin van der Sar. Apalagi The Red Devils merogoh kocek hingga 17,8 juta Pounds ketika mendatangkan pemuda kelahiran Madrid itu.
Selain itu, De Gea dinilai tidak bisa fokus bermain karena harus menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya, Edurne. Edurne tidak mengikuti De Gea ke Manchester dan memilih menentap di Madrid karena harus mendahulukan karirnya sebagai penyanyi pop.
Memiliki seorang kekasih penyanyi pop bisa jadi pertimbangan Ferguson mempertahankan De Gea. Sudah bukan rahasia lagi jika Ferguson paling tidak suka jika pemainnya dekat dengan dunia hiburan. Tengok saja nasib David Beckham dan Cristiano Ronaldo yang akhirnya dilepas ke Real Madrid.
Kemampuan David De Gea mengawal gawang sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Pada laga terakhirnya saat melawan Tottenham Hotspur akhir pekan lalu, De Gea membuat tujuh penyelamatan gemilang. Namun, sehebat apa pun De Gea, dia tak lepas dari cela.
Cela paling mencolok dari De Gea adalah ketika harus berurusan dengan bola-bola lambung. Ketika menghadapi bola-bola lambung, De Gea cenderung meninju bola bukan menangkap. Paling aktual adalah ketika bola hasil tinjuan De Gea terhadap umpan silang Benoit Assou-Ekotto mendarat di kaki Aaron Lenon. Lennon kemudian mengirimkan umpan datar kepada Clint Dempsey untuk menyamakan kedudukan pada menit akhir.
Terlepas dari potensi besar De Gea, Sir Alex Ferguson sepertinya harus mendengarkan pendapat mantan anak buahnya, Gary Neville. Mantan kapten dan bek The Red Devils tersebut menilai De Gea melakukan kesalahan karena kerap meninju bola yang bahkan jarang keluar dari kotak penalti.
“Anda tidak bisa melakukan hal itu. Situasi tersebut terjadi pada momen-momen besar. Tinjuan tersebut merugikan timnya. Dia harus mengeluarkan bola dari kotak. Kita sedang berbicara tentang bermain untuk Manchester United dan berusaha memenangkan liga. Anda harus meninju bola sejauh mungkin,” kata Neville seperti dikutip Tribunnews.com dari Daily Mail.(em/zb)
