Ajeran memang kalah populer dibandingkan dengan tanaman obat lain, seperti meniran atau turi. Padahal, sifatnya yang mendinginkan dan kandungan alkaloid polina serta saponinnya mampu membantu meredakan demam.
Tumbuhan
ini dikenal sebagai tanaman semak yang banyak tumbuh di pinggir jalan
atau sengaja ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Tumbuhan
ini mudah tumbuh, tidak suka air, tinggi mencapai 1,5 meter. Batang
berbentuk agak lonjong dengan pinggir bergerigi. Bunga bertangkai
panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning.
Mengapa
tumbuhan liar ini memiliki khasiat obat? Sejauh ini memang belum ada
penelitian resmi, terutama di dalam negeri, yang mampu mengungkapkan
rahasia tanaman yang dalam bahasa Latin disebut Bidens pilosa ini. Meski
begitu, beberapa orang percaya, secara tradisional tumbuhan ini
bermanfaat untuk meredakan demam.
Seperti
diungkapkan Darmawi, yang mengaku memiliki pengalaman dengan ajeran
atau dalam bahasa Jawa disebut jaringan atau ketul dan hareuga (bahasa
Sunda) ini saat anaknya yang berusia 8 tahun tiba-tiba demam tinggi.
Karena alasan darurat, ia coba memberikan ramuan ajeran.Ia mengakui,
penggunaan ajeran untuk mengobati anaknya yang demam itu didasarkan pada
pengalaman yang diwariskan orangtuanya.
Darmawi
mencoba membuat resep sendiri dengan bahan baku ajeran ditambah daun
sembung dan sedikit rimpang jahe, kemudian dicampur dengan air untuk
direbus. Setelah dingin, ditambah satu sendok madu. Hasilnya ternyata
lumayan, dua jam berikutnya demam anaknya mereda.
Antiinflamasi
W Isnanto, ahli dan pengembang tanaman obat, menjelaskan, secara tradisional,
ajeran memang dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang memiliki
sifat mendinginkan. Meski begitu, dalam penggunaan sebagai ramuan untuk
pereda demam, sering dicampur dengan bahan baku lain, seperti jahe atau
daun sembung. Dalam tanaman obat koleksinya, anjeran memang relatif
kurang dikenal karena banyak orang belum memahami khasiat tumbuhan ini.
Pemanfaatan
ajeran atau Bidens pilosa di negara-negara Barat ternyata jauh lebih
berkembang. Hal itu terlihat dari banyaknya literatur yang mengulas
tanaman yang ramuannya terasa pahit ini.
Sebuah lembaga sosial di Hawaii yang bergerak dalam bidang pengembangan beragam tanaman dan bunga untuk kesehatan mengungkapkan, ajeran memiliki
sifat antiinflamasi ringan, seperti halnya aspirin dan ibuprofen.
Dijelaskan Steven Malbrouh, MD, Bidens pilosa memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai antiinflamasi ringan alami pereda demam.
Selama
ini diketahui, aspirin maupun ibuprotein merupakan zat yang dapat
membantu proses penurun panas pada penderita demam. Lebih lanjut
dijelaskan, pemanfaatan Bidens pilosa secara luas dapat dilakukan dengan
merebus daun segar atau mengeringkannya untuk bahan baku minuman,
seperti halnya teh.
Dimanfaatkan di Hawaii
Ajeran atau di Hawaii lebih dikenal dengan sebutan kinehi ini ternyata terus
dikembangkan
dan sedang diuji klinis untuk dimanfaatkan sebagai bagian dari
pengobatan radang mata atau conjunctivitis. Bahkan, karena dinilai cukup
aman, ajeran telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat di
Amerika Tengah dan Selatan serta Afrika Barat sebagai obat luar. Meski
begitu, diingatkan dalam pemanfaatan ajeran dengan dosis tinggi perlu sikap hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi ginjal.
Jika
di luar negeri pengembangan dan penelitian tentang manfaat ajeran sudah
banyak dilakukan, tidak demikian halnya dengan di Indonesia. Hal ini
mungkin disebabkan tidak banyak orang mengenal tumbuhan liar ini,
apalagi tertarik, kecuali sebatas menjadikannya sebagai tanaman hias
atau tanaman semak yang tidak terlalu bernilai.
Berikutnya,
tentu terserah Anda, apakah tertarik untuk memanfaatkan ajeran sebagai
solusi alami pengobatan maupun penurun deman atau cukup menanamnya.
Meramu kinehi
Hampir
seluruh bagian tumbuhan ajeran dapat dimanfaatkan. Namun, yang lebih
sering digunakan sebagai ramuan adalah bagian daunnya.
Berikut beberapa contoh ramuan Bidens pilosa atau orang Hawaii biasa menyebutnya kinehi:
Demam atau penurun panas
- Ambil daun ajeran segar segenggam atau lebih kurang 5 gram, tambahkan dengan daun sembung dan jahe secukupnya. Campur semua bahan dan rebus dengan 500 ml air (setengah liter). Setelah mendidih, dinginkan, lalu saring. Dalam keadaan hangat atau dingin, air hasil saringan dapat dimanfaatkan untuk minuman pereda demam.
- Ambil daun ajeran yang telah dikeringkan sekitar satu genggam, campur dengan jahe secukupnya atau cengkeh sekitar lima buah. Rebus semua bahan tersebut dalam dua gelas air. Setelah mendidih, saring, dan dinginkan sebelum diminum.
Pencuci mata
- Ambil sekitar segenggam daun anjeran segar atau lebih kurang 5 gram ukuran sedang. Cuci dan bersihkan sebelum direbus dalam air sebanyak satu gelas. Setelah mendidih, dinginkan. Setelah benar-benar dingin, Anda dapat memanfaatkan rebusan daun ajeran tersebut untuk mencuci mata. Sebaiknya gunakan alat khusus (gelas pencuci mata) yang dapat dibeli di apotek agar lebih bersih dan efisien.
Minuman penyegar
- Seperti halnya teh, daun anjeran dapat digunakan sebagai minuman penyegar. Caranya, ambil daun ajeran segar lebih kurang 10 gram. Setelah dicuci dan dibersihkan, rebus dengan dua gelas air. Setelah masak, dinginkan. Sebagai campuran, Anda dapat menambahkan madu sebagai pemanis atau sedikit cengkeh agar terasa lebih segar di tenggorokan.
Catatan:
Karena
rasanya yang pahit, sebaiknya tambahkan sedikit gula atau madu.
Sebaiknya hindari penggunaan berlebih karena dapat menyebabkan iritasi
pada ginjal. Tak ada salahnya sebelum memanfaatkan ramuan ini, pastikan
ginjal Anda tidak bermasalah.
Sumber : kompashealth
- Foto Bugil Dewi Persik Terbaru di Twitter
- Cara Basah Meremas Payudara Wanita
- Posisi Adengan Bercinta Yang Disukai Wanita
- 4 KATA YANG YANG MEMBUAT WANITA TERANGSANG
- BERWAJAH REMAJA DI USIA 30 TAHUN