Seorang wisatawan asing berenang dan snorkeling di pantai pulau Bidadari di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, (9/7). TEMPO/Rully Kesuma.
Taman Nasional Komodo merupakan kawasan wisata elok di Nusa Tenggara Timur. Banyak wisatawan yang mengenal tempat ini dari Pulau Komodo. Yakni wilayah yang dihuni ribuan komodo. Dari tahun ke tahun, ribuan turis bertandang ke Pulau Komodo. Tapi sebetulnya Taman Nasional komodo tidak hanya berada di Pulau Komodo saja.
Ada tiga pulau lain yang penuh dengan biawak Raksasa ini, yaitu Pulau Rinca, Pulau Gili Motang, dan Pulau Nusa Kode. Kalau berangkat ke sana, berikut ada 10 tip bertemu komodo di Taman Nasional Komodo.
1. Pilih keberangkatan dari Labuan Bajo
Taman Nasional Komodo bisa dicapai dari dua arah: Labuan Bajo, Flores atau dari Lombok. Bila Anda memilih Lombok, jarak tempuh akan memakan waktu sehari-semalam. Sedangkan melalui Labuan Bajo hanya dua jam saja. Untuk ke Labuan Bajo, Anda bisa menumpang pesawat ke Bandara Ngurah Rai di Denpasar, berlanjut ke Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Satu pesawat yang melayani rute itu adalah Merpati Airlines. Di penerbangan normal, tarif Jakarta-Denpasar-Labuan Bajo dan sebaliknya sekitar Rp 2,5 juta. Tapi harga promo hanya Rp 680 ribu saja.
2. Jangan berisik di pesawat
Dari Bandara Ngurah Rai, pesawat yang ada hanya kapal kecil dengan kapasitas tak lebih dari 100 penumpang. Semisal pesawat Merpati Airlines jenis MA 60 yang berbaling-baling. Kenapa disediakan kapal kecil? Sebab landasan Bandara Komodo tidak panjang. Hanya 1.650 meter. Karena kapal terbang tidak besar, sebaiknya Anda tidak mengobrol dengan suara kencang. Apalagi tertawa terbahak-bahak. Karena itu bakal mengganggu penumpang lainnya. Kalau berisik, bisa-bisa Anda dipelototi penumpang lain.
3. Pesan hotel sebelum sampai di Labuan Bajo
Labuan Bajo bukan pusat kegiatan wisata Flores yang baru bangun. Sudah puluhan tahun kota ini dikunjungi banyak turis. Sebabnya satu, Labuan Bajo memiliki dermaga tempat kapal-kapal menuju Pulau Rinca dan Pulau Komodo melepas sauhnya. Karenanya, banyak penginapan di Labuan Bajo, dengan sewa Rp 100 ribu per malam pun ada. Salah satu penginapan layak disewa adalah Chez Felix. Penginapan berkamar 14 ini tidak jauh dari Bandara Komodo Labuan Bajo. Biaya sewa per malam Rp 200 ribu. Itu sudah termasuk sarapan pagi serta antar-jemput gratis dari serta ke bandara udara.
4. Cari agen perjalanan ke Taman Nasional Komodo
Di sepanjang jalan menuju dermaga Labuan Bajo, ada puluhan agen perjalanan yang menawarkan kapal ke Pulau Komodo atau Rinca. Tapi sebaiknya Anda tidak langsung setuju dengan harga tawaran dari si agen. Coba masuk ke beberapa kios perjalanan dan bandingkan biaya perjalanannya. Biasanya mereka menawarkan jasa Rp 200 ribu hingga Rp 650 ribu per kepala. Semua untuk perjalanan ke Pulau Rinca dan snorkeling. Yang membedakan hanya di fasilitas kapal, makan siang, serta perlengkapan snorkelingnya.
5. Pergi ke toilet
Sebelum memasuki wilayah Taman Nasional Komodo, lebih baik Anda bereskan semua urusan perut dan kamar mandi. Jangan sampai Anda merasa kebelet buang air besar atau kecil ketika sudah di Pulau Rinca. Sebab toilet hanya berada di pos penjaga, yakni di pintu masuk. Kalau Anda terlanjur masuk ke hutan, harus menunggu sekitar satu jam hingga pendakian selesai dan kembali ke posko awal.
6. Selalu berjalan di belakang ranger
Ranger atau penjaga hutan adalah orang yang akan mengawal Anda selama menyusuri hutan Pulau Rinca. Tiap ranger membekali dirinya dengan sebatang kayu dengan cabang di ujungnya. Kayu itu berfungsi untuk menahan leher komodo yang tiba-tiba datang menyerang. Untuk itu sebaiknya Anda selalu berjalan di belakang penjaga hutan.
7. Jangan berlari atau melambaikan benda
Selama dalam rimba Pulau Rinca, janganlah Anda berlari. Meski ada komodo menghampiri Anda. Cara paling jitu adalah berjalan menghindar ke sisi lain tanpa menimbulkan gerakan mendadak. Tetap tenang. Maka komodo tidak akan mengejar Anda. Di sana, Anda juga dilarang melampaikan benda apapun, seperti topi. Karena komodo melihat itu sebagai daging yang diayunkan. Ia pun akan berlari cepat menghampiri Anda.
8. Hindari datang bulan
Turis perempuan akan dilarang masuk ke Taman Nasional Komodo bila ia tengah haid atau datang bulan. Alasannya, penciuman komodo sangat tajam akan amis darah. Bila ada perempuan sedang menstruasi, bukan satu komodo yang akan datang menghampiri. Tapi banyak. Sebab hembusan angin membawa bau darah itu ke mana-mana.
9. Hindari kunjungan ke Taman Nasional Komodo kala musim hujan
Untuk melihat komodo, Anda tidak berjalan di tanah beraspal atau semen. Tapi melewati hutan lebat dengan dasar tanah dan lumpur. Karenanya, hindari berkunjung ke habitat komodo waktu musim hujan. Sebab rute pendakian akan sangat becek dan licin
10. Sempatkan mampir ke Pulau Kambing
Agar perjalanan ke Taman Nasional Komodo lebih lengkap, sebelum kembali ke Labuan Bajo sebaiknya Anda menepi dulu di Pulau Kambing. Secara luas, pulau ini sangatlah kecil. Hanya terdiri dari pantai dan satu bukit pendek. Tapi warna koral di sana cukup beragam. Dan kala senja, Anda tidak hanya bisa melihat matahari terbenam saja. Ada juga pemandangan puluhan ribu kelelawar yang sedang meninggalkan sarangnya. Sontak langit merah kehitaman penuh dengan hewan pemakan buah itu. Mengagumkan.
CORNILA DESYANA
TEMPO.CO , Jakarta: