Menurut psikolog Dr Aric Sigman, PC bisa merusak otak anak-anak yang masih dalam usia perkembangan. Sigman mengungkapkan, anak-anak di bawah umur sembilan tahun sebaiknya tidak diperbolehkan menggunakan PC.
Kepada harian The Telegraph, Sigman mengatakan bahwa memperkenalkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada usia dini menyebabkan kemampuan untuk mencurahkan perhatian pada suatu hal menjadi berkurang.
Sigman merujuk pada program Early Years Foundation Stage (EYFS), yang diperkenalkan pemerintah Inggris pada 2008. Program tersebut memaparkan 12 hal terkait IT yang sebaiknya diperkenalkan anak-anak saat mereka mulai menginjak usia lima tahun.
Program tersebut antara lain melakukan penelitian dengan memperkenalkan sebuah komputer pada anak berusia 22 bulan. Anak-anak juga kemudian diarahkan agar mampu memanfaatkan fungsi-fungsi ICT sederhana, termasuk menggunakan mouse dankeyboard pada usia 40 bulan.
“Akhirnya ditemukan adanya konflik antara multitasking dan konsentrasi yang berkelanjutan. Hal-hal tersebut tidak bisa dan tidak sebaiknya dikembangkan pada saat bersamaan,” kata Sigman.
Sigman menyebutkan, anak-anak bisa saja tertarik pada alkohol, senjata, dan pornografi, tetapi bukan berarti kita harus memberikan mereka akses pada hal-hal tersebut.
Ia juga menolak argumen yang menyebutkan bahwa berhubung hidup kita saat ini dikelilingi PC, maka anak-anak perlu mulai dibiasakan menggunakan PC pada usia dini.