Melakukan kunjungan dokter secara teratur dapat untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan biaya yang lebih besar dalam jangka panjang. Setidaknya ada 6 pemeriksaan rutin yang perlu dilakukan dengan jadwal yang berbeda-beda.
Memang berbagai pemeriksaan fisik tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Mungkin akan lebih meringankan biaya jika mengikuti asuransi kesehatan tertentu. Kira-kira pemeriksaan medis apa saja yang sebaiknya dilakukan secara rutin?
Berikut 6 pemeriksaan medis yang sebaiknya dilakukan secara rutin seperti dikutip dari RealSimple, antara lain:
1. Periksa gigi
Meskipun mungkin tidak terdapat keluhan apapun dari rongga mulut, tetapi pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan 6 bulan sekali. Hal tersebut berguna untuk mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut.
Pemeriksaan gigi yang dilakukan 6 bulan sekali setidaknya sekaligus untuk dilakukan pembersihan karang gigi atau yang biasa disebut dengan scaling oleh dokter gigi.
Mengunjungi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui jika ada kelainan yang berkembang di rongga mulut. Namun juga dapat untuk mengetahui jika ada perkembangan penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut.
Jika dokter gigi mendapati kondisi demikian, biasanya akan merujuk pada dokter yang berkompeten.
2. Periksa mata
Periksa mata secara rutin tidak kalah pentingnya karena seiring bertambahnya usia penglihatan kita dapat mengalami kemunduran. Periksa mata sebaiknya dilakukan setiap 3-5 tahun sekali ketika berusia di bawah 40 tahun, dan setiap 2 tahun sekali ketika berusia diatas 40 tahun.
3. Periksa ke dokter kandungan
Bagi wanita sebaiknya secara rutin juga memeriksakan diri ke dokter kandungan meskipun tidak sedang hamil. Pemeriksaan ke dokter kandungan yang biasa dilakukan adalah pap smear.
Deteksi kanker dini virus HPV sangat penting untuk mencegah kanker serviks. Bahkan sekarang telah tersedia vaksin HPV. Pap smear sebaiknya dilakukan setahun sekali.
4. Pemeriksan fisik rutin
Pemeriksaan fisik rutin sebaiknya dilakukan setaun sekali. Hal tersebut bertujuan untuk deteksi dini jika ada perkembangan yang mengarah pada suatu bentuk suatu kelainan atau penyakit. Pemeriksaan fisik kadang juga disertai tes darah.
5. Cek tekanan darah
Memeriksakan tekanan darah secara rutin juga tidak kalah pentingnya. Tekanan darah yang terkontrol dapat mencegah perkembangan kearah penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika tidak ada keluhan, memeriksakan tekanan darah secara rutin sebaiknya dilakukan setahun sekali.
6. Cek kolesterol
Memeriksa kadar kolesterol sangat berguna untuk memantau perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika kadar kolesterol diatas normal, namun belum disertai keluhan setidaknya dapat sebagai dasar pertimbangan untuk mengatur pola makan.
Mengatur pola makan dilakukan agar dapat menurunkan kadar kolesterol, sehingga dapat mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut.