TANDA-TANDA MIE TANPA BAHAN PENGAWET

TANDA-TANDA MIE TANPA BAHAN PENGAWET
Untuk menyiasati angka penjualan yang tidak selalu stabil, para penjual atau produsen mie terkadang menambahkan zat tambahan yang berfungsi sebagai pengawet. Tapi, jika pengwet tersebut terlalu banyak maka bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Karena itu Anda patut kritis melihat mie yang dijual baik di pedagang kaki lima atau gerai. Perhatikan beberapa hal penting berikut ini.

1. Warna

Ciri mie berbahan pengawet dan bahan pewarna adalah mie tampak kuning terang. Mie kuning biasanya hanya menggunakan telur sebagai pewarna kuning, warna nya pun hanya berupa kuning puucat.




2. Perubahan Suhu

Mie dengan bahan pengawet berlebihan akan mempunyai masa penyimpanan lebih dari dua hari. Sementara mie yang alami akan berubah warnanya menjadi abu-abu kehitaman karena terkena udara dari sekelilingnya. Hanya bisa disimpan sehari dalam lemari es. 




3. Mengembang

Perhatikan mie saat direbus, untuk mie segar tanpa tambahan zat pengawet lebih cepat mengembang dan naik ke permukaan. Hal ini menjadi dasar karakteristik mie yang memang mudah mekar bila terkena air panas. Mie berpengawet lebih berminyak dan keras. 




4. Tekstur dan Rasa

Karena tidak menggunanakan bahan tambahan, tekstur dan rasa mie akan cepat berubah dengan paparan suhu berbeda. Mie segar yang disimpan dalam kulkas, teksturnya akan berubah menjadi kering dan jika didiamkan dalam waktu lama rasa akan berubah menjadi asam.




Agar Mie Makin Bernutrisi Tambahkan Sayuran dan Telur

Seporsi mi bisa jadi pilihan menu santapan yang lezat. Minya bisa direbus atau digoreng dengan jumlah persajian mi sekitar 200 gram. Makanan sumber karbohidrat ini bisa berubah menjadi glukosa jika tidak ditambahkan dengan bahan makanan lainnya seperti ayam, telur, dan sayuran.

Seporsi (200 gram) mi yang terbuat dari tepung terigu mengandung energi sekitar 176 kkal, 1,2 gram protein, 6,6 gram lemak dan 28 gram karbohidrat. Menurut Susana STP, MCS, PD Eng, Head of Nutrifood Research Center Division, mi akan lebih sehat jika disajikan dengan makanan sumber nutrisi lainnya seperti berikut ini.Seporsi mi bisa jadi pilihan menu santapan yang lezat. Minya bisa direbus atau digoreng dengan jumlah persajian mi sekitar 200 gram. Makanan sumber karbohidrat ini bisa berubah menjadi glukosa jika tidak ditambahkan dengan bahan makanan lainnya seperti ayam, telur, dan sayuran.

Seporsi (200 gram) mi yang terbuat dari tepung terigu mengandung energi sekitar 176 kkal, 1,2 gram protein, 6,6 gram lemak dan 28 gram karbohidrat. Menurut Susana STP, MCS, PD Eng, Head of Nutrifood Research Center Division, mi akan lebih sehat jika disajikan dengan makanan sumber nutrisi lainnya seperti berikut ini.

1. Sayuran

Caisim, kailan, dan daun bawang adalah jenis sayuran yang sering digunakan untuk topping mie. Sayuran mengandung banyak serat dan vitamin yang bisa menghambat kerja karbohidrat. Dengan begitu asupan serat jadi makin bertambah.

2. Telur

Telur juga umum disajikan sebagai topping mi. Kaya akan protein hewani yang baik untuk kesehatan. Agar proteinnya jadi bermanfaat, sebaiknya telur jangan digoreng. Lebih baik direbus atau dimasak bersama air rebusan mie

3. Udang dan daging ayam

Sumber protein ini juga cocok jadi topping mi, asalkan tidak digoreng. Pasalnya kandungan lemak pada minyak goreng bisa menambah kadar lemak tubuh dan menyebabkan obesitas.

4. Tahu

Tahu dan tempe merupakan salah satu produk olahan kacang kedelai. Makanan ini sarat akan protein nabati yang menguntungkan. Agar hidangan mi makin bernutrisi, tahu juga bisa dijadikan toppingnya dan tidak boleh digoreng


Artikel Yang Disukai :



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...