Pertanyaan berikut berasal dari dua pembaca detikFinance, dengan topik yang sama, yakni mengenai pengelolaan bisnis salon kecantikan.
1. Saya tertarik buka usaha dibidang kecantikan, khususnya salon. Permasalahannya, saya benar-benar baru dalam masalah buka usaha sendiri atau wiraswasta, ditambah modal yang tidak banyak.
Pertanyaan saya berikut ini:
- Berapa rata-rata modal untuk membuka usaha salon kecantikan untuk pangsa pasar menegah ke bawah?
- Modal saya sangat terbatas, bagaimana caranya agar saya bisa terjun ke bidang ini dengan resiko yang kecil. Apakah dengan cara meminjam ke bank? atau dengan 'menanam' modal ke usaha salon yang sudah berjalan?
- Saya belum pernah meminjam uang ke bank untuk usaha bisnis atau apapun. Bagaimana caranya, atau syarat-syarat apa saja yang perlu dilalukan?
2. Saya baru buka usaha salon, dan dikerjakan oleh karyawati profesional, tanpa sewa tempat, karena lokasi di sebelah rumah, yang saya tanyakan seberapa lama dan seberapa wajar, usaha itu dikatakan sehat, mengingat saat ini kami masih mencari pelanggan.
Jawaban:
1. Jenis usaha seperti ini sangat bergantung kepada keahlian tenaga kerjanya, khususnya pekerja yang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kecantikan itu sendiri. Sedangkan Modal ditentukan oleh fasilitas dan sarana yang tersedia pada Salon Anda tersebut.
a. Oleh karena itu saya menyarankan agar Anda lebih berhati-hati dalam menentukan nilai Modal mengingat Anda baru pertama kali berusaha dan keterbatasan dana tersedia. Mungkin akan lebih bijaksana jika Anda bisa memanfaatkan ruangan yang ada di tempat tinggal Anda dibandingkan jika harus menyewa atau membeli tempat usaha. Apalagi ditambah dengan keperluan biaya renovasi atas ruangan usaha Salon baik tampak luar maupun tampak dalam. Dengan menggunakan rumah sendiri maka tidak diperlukan banyak renovasi dan pembelian furniture serta pernik-pernik interior yang baru. Jadi modal yang diperlukan bisa diminimalisasi dengan hanya membeli peralatan Salon seperti peralatan cuci rambutnya, alat-alat potong rambut, pengering rambut, seting rambut, perawatan kuku dan jari tangan maupun kaki dll. Dan tentunya juga untuk membeli bahan-bahan kosmetika yang kira-kira akan banyak diminati pelanggan. Sedangkan untuk pembayaran tenaga kerja bisa dilakukan dengan sistim Gaji tetap yang nilainya tidak terlalu besar tapu cukup untuk menutupi biaya transportasi dan konsumsi saat kerja. Ditambah dengan Bonus yang besarnya ditentukan berdasarkan Pendapatan Usaha, khususnya yang dilakukan oleh si karyawan. Nilai Bonus ini bervariasi dan bisa sangat besar jumlahnya (tergantung kepada berapa banyak pelanggan bisa diraih) sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan.
b. Cara di atas sangat bermanfaat untuk minimalisasi risiko, selain itu risiko juga bisa diperkecil dengan tidak terlalu banyak mempekerjakan karyawan, apalagi jika tenaga ahli pada saat awal berusaha dilakukan oleh Anda sendiri. Buka usaha sendiri akan lebih banyak membutuhkan Modal dibandingkan jika 'Menanam' uang di Salon yang sudah beroperasi. Tapi tentunya potensi Nilai Keuntungan yang bisa diraih juga akan lebih besar jika berusaha sendiri. Selain itu Kontrol atas pengelolaan usaha dilakukan oleh Anda sendiri. Jadi rentang skala resiko sangat tergantung kepada bagaimana Anda menghitung dan mengelolanya, bisa rugi besar namun juga bisa untung besar.
c. Meminjam uang di bank dipertimbangkan atas beberapa hal yang akan menjadi penilaian pihak bank dalam memutuskan pemberian pinjaman, yaitu sbb : kemampuan mengembalikan uang, jaminan atas nilai pinjaman yang bisa dipakai untuk melunasi pinjaman dalam kondisi terburuk, reputasi dan perilaku peminjam yang diperlukan bank untuk menilai apakah peminjam dapat dipercaya dan memang punya niat untuk melunasi hutang, kelayakan bisnis usaha sehingga cicilan hutang dapat dipastikan tidak akan menunggak atau tidak terbayar, tingkat resiko jenis usaha yang dijalankan dll. Jadi persyaratan untuk pinjam uang membutuhkan Kolateral atau Jaminan, mengajukan Proposal perhitungan kelayakan bisnis dan proyeksi pendapatan serta anggaran pengeluaran, juga kepercayaan pihak bank kepada pengalaman peminjam dalam menjalankan usaha serta kemampuannya mengelola bisnis, serta berapa Modal Awal yang kita miliki sebagai Dana untuk mendirikan dan membangun bisnis Salon.
2. Sebuah bisnis dikatakan sehat jika Pendapatan yang diperoleh bisa untuk memenuhi Total Pengeluaran, dan masih ada sisa yang menjadi Keuntungan bagi pemodal. Nilai keuntungan tersebut idealnya harus lebih besar dari nilai bunga yang bisa diperoleh jika uang modal tersebut disimpan di bank.
Namun pada awal pendirian usaha biasanya membutuhkan waktu untuk mendapat jumlah pelanggan yang sesuai dengan keinginan dan perhitungan proyeksi keuangan bisnis tersebut. Oleh karena itu biasanya Investor memasukkan Biaya Pengeluaran setahun (12 bulan) sebagai bagian dari Modal Kerja yang harus disediakan dengan kondisi Jumlah Pelanggan yang sangat minimum. Namun tentunya penentuan rentang waktu akan sangat berpengaruh pada Jumlah Modal yang dibutuhkan, jadi kita harus berpacu dengan waktu untuk memasarkan jasa pelayanan yang disediakan kepada masyarakat sekitar tempat usaha sehingga bisa meraih Pendapatan yang dapat mengurangi Modal Kerja yang sudah dianggarkan. Salam Joannes Widjajanto-Shildt Financial Planner
Sumber : http://finance.detik.com/