Bahaya dan Resiko Menjalankan Diet Ketat
Bahaya Diet, Dampak Buruk Diet , dan Resiko Diet Ketat –
Bagi yang berbadan gemuk pastinya pernah berkeinginan agar kembali
langsing. Hal tersebut bakan menjadi trend di dunia modeling. Ditambah
dengan dukungan trend lifestyle tubuh kurus adalah seksi maka banyak
dari mereka yang memiliki tubuh “Ideal” namun karena tuntutan profesi
dan pengaruh lifestyle maka mereka pun mulai menerapkan diet ketat,
padahal bahasa dari dieat ketat itu sangat besar.
Info terbaru yaitu para ilmuwan
telah menemukan, bahwa orang yang diet terlalu ketat hingga membuat
dirinya kekurangan gizi, membuat sel-sel otak “memakan” dirinya sendiri.
Pada saat yang sama, rasa lapar hanya akan menambah buruk kondisi sel
otak. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sel-sel otak tidak menerima
nutrisi yang cukup.
Menurut studi yang dilakukan di
Albert Einstein College of Medicine di New York City, sel-sel otak mulai
makan dirinya sendiri untuk mengambil keuntungan dari sumber energi
terakhir yang tersedia. Proses ini disebut autophagy, dan itu mengarah
pada rendahnya komponen internal sel. Demikian yang dinukil dari Genius
Beauty, (2011).
Data tersebut diperoleh dari
percobaan terhadap tikus yang diberi makanan. Hasilnya menunjukkan bahwa
jika proses autophagy terhalang, kelaparan tidak akan mengintensifkan
proses diet. Perubahan kimia dalam otak tikus menyebabkan fakta bahwa
hewan-hewan kehilangan berat badan secara signifikan, tanpa merasa
lapar.
Peneliti percaya bahwa penemuan ini
akan menciptakan suatu terapi efektif yang ditujukan untuk penurunan
berat badan. Sebagai contoh, mungkin untuk mengembangkan obat tertentu
yang harus diambil selama diet. Dan nafsu makan dapat dikendalikan oleh
pengaruh kimia pada sel-sel otak.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa
orang yang selalu diet, mulai “memakan” sel-sel otaknya sendiri. Pada
saat yang sama, rasa lapar hanya akan memperburuk keadaan. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa sel-sel tidak menerima nutrisi yang cukup.
Itulah info seputar “Bahaya Diet, Dampak Buruk Diet , dan Resiko Diet
Ketat“.