Pernah menuntut dosen sampai ke pengadilan karena mendapat nilai C? Itulah yang dilakukan oleh mahasiswa asal Pennsylvania, Megan Thode. Ia merasa sangat kecewa hingga menuntut kampusnya sebesar Rp 12,5 Miliar karena mendapat rata-rata nilai C+.
Megan Thode adalah mahasiswa S2 angkatan 2009 di Lehigh University. Ia mengambil gelar master di universitas tersebut secara gratis karena ayahnya seorang profesor di Lehigh University.
Namun Megan kecewa dan marah karena ia mendapat nilai rata-rata C+ di kelas studi lapangan pada tahun kedua. Pengacara Megan, Richard J. Orloski menuturkan, semua ini merupakan upaya dosen yang tidak suka dengannya untuk memaksa ia keluar dari departemen itu.
Megan menuntut kampusnya sebesar US$ 1,3 juta atau sekitar Rp 12,5 miliar untuk mengubah nilainya karena merasa tidak diperlakukan secara adil dengan memberikan nilai rendah. "Ia benar-benar kehilangan kariernya," papar Orloski seperti yang dikutip dari New York Daily News.
Megan membutuhkan nilai minimal B agar bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Ia mengklaim dosen dalam kelas studi lapangan memberikan nilai nol atas partisipasinya di kelas. Padahal ia juga melaksanakan program magang.
Dalam gugatan yang diajukan olehnya, Megan juga mengklaim bahwa ia diberikan nilai rendah karena menjadi pembela kelompok sesama jenis. Namun pengacara dari universitas tempat ia mengambil gelar master membantahnya.
"Dia harus bisa melewati program ini dengan baik, dia harus memenuhi standar akademik," ujar pengacara Lehigh University, Neil Hamburg.
Wanita yang kini bekerja sebagai konselor narkoba dan alkohol ini mengatakan, tuntutan jutaan dollar Amerika Serikat itu mewakili dirinya yang telah kehilangan potensi penghasilan kedepannya karena sebenarnya ia mampu menjadi seorang konselor negara bersertifikat.