Kasus pelecehan dan kekerasan seksual pada anak akhir-akhir ini kian banyak terjadi. Korbannya bukan hanya anak perempuan tapi juga anak laki-laki, seperti yang trjadi dalam kasus pencabulan 15 bocah di Depok.
Hal tersebut menambah daftar panjang kasus kekerasan seksual pada anak yang menurut Komnnas Perlindungan Anak terus meningkat tiap tahunnya. Trauma, depresi hingga kematian adalah dampak fatal dari kekerasan seksual yang dialami anak-anak. Peristiwa tersebut tentunya berbekas hingga mereka beranjak dewasa.
Sebagai orangtua, selain membekali buah hati dengan pendidikan seks yang benar, Anda juga harus lebih waspada. Salah satunya dengan memberikan perhatian lebih ketika sikap anak berubah secara drastis.
Ketika seorang anak mengalami kekerasan seksual, akan muncul gejala-gejala psikologis dan fisik yang sebenarnya bisa diketahui secara cepat. Dengan mengetahuinya lebih cepat, seperti dikutip dari Pathway, penanganan pun bisa segera diberikan untuk mengurangi trauma. Untuk itu, wajib bagi Anda mengetahui gejala psikologis dan fisik, anak yang mengalami kekerasan seksual.
Gejala psikologis
Sebagai orangtua, selain membekali buah hati dengan pendidikan seks yang benar, Anda juga harus lebih waspada. Salah satunya dengan memberikan perhatian lebih ketika sikap anak berubah secara drastis.
Ketika seorang anak mengalami kekerasan seksual, akan muncul gejala-gejala psikologis dan fisik yang sebenarnya bisa diketahui secara cepat. Dengan mengetahuinya lebih cepat, seperti dikutip dari Pathway, penanganan pun bisa segera diberikan untuk mengurangi trauma. Untuk itu, wajib bagi Anda mengetahui gejala psikologis dan fisik, anak yang mengalami kekerasan seksual.
Gejala psikologis
1. Tingkah laku seksual
Hal ini biasanya terlihat ketika anak sedang bermain. Ketika bermain boneka, misalnya, mereka bisa saja mempraktekkan kekerasan seksual yang telah dialaminya. Ada anak yang tak menyadari kalau ia telah jadi korban, jadi memang harus ditanyakan secara halus tanpa melukai perasaannya.
2. Mudah tersinggung
2. Mudah tersinggung
Mudah tersinggung dan marah besar juga bisa jadi gejala. Anak juga jadi sulit diajak bicara dan menutup diri. Awalnya, bisa jadi berubah lebih pendiam, menyendiri dan tak mau lagi bermain dengan teman-temannya. Jika depresi yang dialaminya sudah sangat parah, bisa saja menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.
3. Prestasi menurun
3. Prestasi menurun
Tak mau sekolah, hilang konsentrasi, juga kerap dialami oleh anak korban pelecehan. Hal ini tentu saja berdampak pada prestasinya di sekolah.
4. Sulit tidur dan tak nafsu makan
4. Sulit tidur dan tak nafsu makan
Anak juga cenderung jadi tak nafsu makan, sulit tidur, dan terlihat cemas. Atau, bisa juga sering mengigau karena mengalami mimpi buruk.
Gejala Fisik
Untuk gejala fisik, coba perhatikan keluhan yang ia lontarkan. Atau untuk mengetahuinya secara lebih detail, segera periksakan ke dokter jika anak mengalami beberapa gejala berikut.
1. Nyeri perut
Untuk gejala fisik, coba perhatikan keluhan yang ia lontarkan. Atau untuk mengetahuinya secara lebih detail, segera periksakan ke dokter jika anak mengalami beberapa gejala berikut.
1. Nyeri perut
Sakit perut memang gejala umum. Tapi jika anak mengeluhkannya dan terlihat cemas atau berusaha menutupi, Anda patut waspada.
2. Nyeri di area intim
2. Nyeri di area intim
Saat buang air kecil atau air besar, jika anak melontarkan keluhan nyeri, perhatikan baik-baik. Nyeri yang terjadi bisa di area genital dan dubur. Segera periksakan ke dokter jika anak mengeluhkan sakit di area tersebut. (kd)